Ada banyak hal yang tidak dapat diprediksikan bisa terjadi di masa depan dan hal tersebut bisa menjadi sumber guncangan keuangan bagi keluarga. Misalnya adalah ketika tiba-tiba sakit dan butuh biaya berobat. Jika seandainya Anda tak memiliki persiapan dalam hal ini tentunya bisa jadi kelak menguras isi tabungan, bahkan juga harta benda yang dimiliki, apalagi jika seandainya jenis penyakit yang menyerang juga serius. Itulah mengapa sebenarnya penting sekali bagi setiap keluarga untuk paling tidak memiliki dana darurat.
Tentunya banyak diantara Anda yang sudah tidak asing dengan hal ini, seperti namanya uang darurat tersebut dipersiapkan untuk hal-hal yang sifatnya tidak terduga di masa mendatang. Sehingga apapun yang terjadi maka tidak perlu menguras isi tabungan, begitu juga dengan aset yang pastinya akan tetap aman. Pastinya banyak juga yang beranggapan bahwa untuk menabung saja susah, apalagi guna mempersiapkan keuangan darurat ini. Namun tentunya juga bukan hal yang mustahil untuk dilakukan, ketahui tipsnya berikut ini, yaitu:
- Memahami kondisi keuangan saat ini, akan lebih mudah seandainya Anda sudah memiliki catatan keuangan sebelumnya, jadi bisa melihat bagaimana posisi keuangan keluarga, mulai dari pemasukan sampai dengan pengeluaran bulanan. Sehingga akan lebih mudah menentukan proporsi uang yang masuk kesini.
- Menentukan jumlah uang darurat yang harus disimpan setiap bulannya, sama seperti menabung, hendaknya juga ada nominal pasti mengenai berapa besar jumlah uang yang harus dimasukkan dalam keuangan darurat tersebut. Hanya saja yang paling ideal memang antara 5 hingga 10 persen dari total pendapatan.
- Buat rekening khusus, agar mempermudah Anda dalam menyimpannya, maka tak perlu ragu jika seandainya membuat sebuah rekening khusus, Anda juga bisa menggunakan sistem autodebet setiap bulannya dari rekening utama. Sehingga secara otomatis uang tabungan disana akan dikirim ke rekening darurat ini. Mau tak mau membuat Anda sudah pasti harus menyimpan uang kesini.
- Menekan pengeluaran, agar terasa lebih mudah sebenarnya adalah bisa diimbangi dengan menekan pengeluaran keluarga, hal-hal kecil saja, seperti diantaranya adalah mengurangi kebiasaan makan di luar, hemat listrik maupun juga mengurangi kebiasaan dalam berbelanja hal-hal yang sebenarnya tidak penting. Nantinya sisa uang-uang tersebut bisa dimasukkan ke rekening darurat Anda. Tanpa terasa lama-kelamaan jumlahnya juga semakin banyak.
Jika kedepannya memang dana darurat tersebut tak terpakai, namun jumlahnya sudah begitu banyak. Maka Anda bisa menggunakan uang tersebut untuk berinvestasi, karena paling tidak nantinya uang tersebut dapat berputar dan nilainya semakin lama juga jadi semakin besar bukan. Bahkan untuk kebutuhan darurat nantinya dapat mengandalkan uang hasil investasi tersebut.