Penyakit asam lambung atau yang dikenal dengan nama GERD (gastroesophageal reflux disease) merupakan jenis penyakit gangguan pencernaan yang kerap diderita oleh masyarakat. Penyakit ini tidak boleh didiamkan saja, karena jika berlangsung lama bisa memberikan dampak yang serius bagi kesehatan.
GERD merupakan gangguan kesehatan yang terjadi pada sistem pencernaan, ditandai dengan asam lambung naik ke kerongkongan. Karena asam lambung yang naik ke kerongkongan ini menyebabkan penderita mengalami gejala berupa rasa terbakar pada dada. Gejala yang muncul dari penyakit GERD ini kerap kali disalahartikan oleh sebagian orang sebagai serangan jantung atau jantung koroner karena rasanya hampir serupa dengan nyeri dada.
Gejala utama asam lambung naik adalah rasa terbakar pada dada (heartburn). Kondisi ini akan bertambah parah, terutama setelah makan atau ketika berbaring. Selain, terkadang juga diikuti dengan keluhan gangguan pencernaan lainnya, seperti mual dan muntah, sering sendawa, maag, serta sesak napas. Selain itu juga bisa menimbulkan keluhan berupa mulut yang terasa asam. Asam lambung yang naik ke kerongkongan pada penyakit GERD terjadi karena otot kerongkongan bagian bawah (otot LES) melemah. Yang mana jika pada kondisi normal, otot LES ini harusnya bisa berkontraksi dan menutup saluran ke kerongkongan setelah makanan masuk ke dalam lambung.
Kondisi asam lambung naik ini bisa terjadi pada siapa saja. Namun resiko lebih tinggi terjadi pada mereka yang sudah berusia lanjut atau lansia, seseorang yang mengalami obesitas, memiliki kebiasaan merokok, memiliki kebiasaan langsung tidur atau berbaring setelah selesai makan, serta pada wanita hamil. Penyakit asam lambung atau GERD tidak boleh dianggap remeh begitu saja, karena hal ini bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika tidak tertangani dengan baik oleh karenanya ketika muncul gejala GERD maka Anda harus mewaspadainya. Beberapa dampak yang bisa terjadi pada penyakit GERD, yaitu:
-
Esofagitis.
Salah satu dampak dari penyakit GERD yang tidak tertangani dengan baik adalah terjadinya peradangan di kerongkongan yang disebut dengan esofagitis. Kondisi ini membuat penderitanya merasakan sakit tenggorokan, suara parau, susah menelan, dan maag. Jika esofagitis tidak diobati dengan baik maka bisa menyebabkan tukak, penyempitan, atau bahkan kanker esofagus.
-
Tukak esofagus.
GERD bisa merusak lapisan esofagus, sehingga menyebabkan terjadinya ulkus (luka) yang tidak tertahankan. Kondisi ini sering disebut juga dengan tukak esofagus. Gejala yang ditimbulkan, seperti sensansi terbakar pada dada, sakit saat menelan, gangguan pencernaan, mual, maag, dan feses yang berdarah.
-
Penyempitan esofagus.
Dampak lain dari GERD adalah munculnya peradangan, jaringan parut, atau tumbuhnya jaringan abnormal di kerongkongan. Hal ini menyebabkan kerongkongan menyempit dan kencang. Akibatnya penderita akan merasakan nyeri atau susah menelan, makanan dan minuman sulit untuk masuk dari kerongkongan menuju perut, hingga nafas sesak.
-
Kerusakan gigi.
Asam lambung yang naik bisa merusak enamel (lapisan luar gigi yang keras). Akibatnya gigi lebih mudah keropos dan berlubang.
-
Pneumonia aspirasi.
Asam lambung yang naik menuju tenggorokan atau mulut juga bisa terhirup oleh paru-paru. Akibatnya seseorang bisa mengalami pneumonia aspirasi, yaitu infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh masuknya benda-benda asing. Gejala yang ditimbulkan, seperti demam, batuk, kelelahan, nyeri dada, dan sesak napas. Pneumonia aspirasi perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan kematian.
-
Barret’s esophagus.
GERD bisa memicu perubahan sel pada lapisan esofagus. Prosentase penderita GERD bisa mengalami kondisi adalah sekitar 10-15%. Barret‘s esofagus perlu ditangani dengan baik agar tidak menjadi kanker.
Itu tadi beberapa dampak dari penyakit GERD yang perlu Anda ketahui. Agar tidak terjadi hal demikian, maka ketika muncul gejala GERD segera ditangani atau diobati dengan baik.
Referensi:
- Mengenal GERD, Penyakit yang Sering Menyerang Millennial
- Everything You Need to Know About Acid Reflux and GERD
- Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)