Proses Kerja Web Development yang Harus Kamu Pahami Sebelum Membangun Website

Proses Kerja Web Development

Dalam dunia digital, memahami proses kerja web development itu penting, apalagi kalau kamu ingin punya website yang profesional dan fungsional. Proses ini tidak cuma soal coding atau desain, tapi ada banyak tahapan yang harus dilewati supaya website bisa berjalan dengan optimal. 

Yuk, kita bahas lebih dalam bagaimana sebenarnya proses kerja web development dari awal hingga website siap digunakan!

Apa Itu Web Development?

Sebelum masuk ke dalam prosesnya, kamu perlu tahu dulu apa itu web development. Singkatnya, web development adalah proses pembuatan dan pengembangan website, baik dari sisi tampilan (frontend) maupun dari sisi sistem yang bekerja di belakang layar (backend). 

Web development tidak sekadar bikin halaman yang menarik, tapi juga harus memastikan website bisa berfungsi dengan baik, mudah diakses, dan responsif di berbagai perangkat.

Kalau kamu ingin punya website yang tidak hanya bagus, tapi juga cepat dan mudah digunakan, maka memahami proses kerja web development adalah langkah pertama yang wajib dilakukan.

Langkah-Langkah dalam Proses Kerja Web Development

Berikut ini beberapa langkah proses kerja web development

1. Pengumpulan Informasi

Sebelum mulai membuat website, kamu harus tahu dulu tujuan website itu dibuat. Apakah untuk bisnis, blog pribadi, atau e-commerce? Informasi ini penting untuk menentukan desain, fitur, dan konten yang akan ada di dalamnya.

Di tahap ini, kamu juga harus riset target audiens. Misalnya, kalau websitemu ditujukan untuk anak muda, desainnya mungkin harus lebih dinamis dan penuh warna. Sementara kalau untuk bisnis profesional, tampilan yang clean dan elegan lebih cocok.

2. Proses Perencanaan

Setelah informasi terkumpul, saatnya membuat rencana yang jelas. Ini termasuk menentukan struktur halaman, fitur yang dibutuhkan, hingga memilih platform yang akan digunakan. Apakah kamu akan memakai WordPress, membuat custom website dari nol, atau menggunakan framework seperti Laravel atau React?

Di tahap ini juga biasanya dibuat wireframe atau sketsa kasar tampilan website. Ini berguna untuk memberikan gambaran awal sebelum masuk ke tahap desain yang lebih detail.

3. Perancangan Website

Di sini, desainer mulai bekerja untuk membuat tampilan visual website. Mereka akan menentukan warna, font, ikon, serta tata letak yang sesuai dengan kebutuhan dan identitas brand.

Selain tampilan, perancangan website juga harus memperhatikan user experience (UX). Website yang menarik tapi sulit digunakan bakal bikin pengunjung cepat kabur. Karena itu, elemen seperti navigasi yang mudah, kecepatan loading yang optimal, dan tampilan yang mobile-friendly sangat diperhatikan di tahap ini.

4. Coding

Nah, ini tahap inti dari proses kerja web development. Setelah desain selesai, tim developer mulai mengubah tampilan visual menjadi kode yang bisa berjalan di browser.

Ada dua bagian utama dalam coding:

  • Frontend Development: Bagian yang terlihat oleh pengguna, dibuat dengan HTML, CSS, dan JavaScript.
  • Backend Development: Bagian yang bekerja di belakang layar, mengatur database, server, dan logika bisnis website.

Tahap ini bisa memakan waktu cukup lama, tergantung dari tingkat kompleksitas website yang dibuat.

5. Launching

Setelah semua proses selesai dan website sudah diuji untuk memastikan tidak ada bug atau error, saatnya launching! Website akan diunggah ke server dan bisa diakses oleh publik.

Tapi, pekerjaan tidak berhenti di sini. Setelah website live, kamu tetap harus melakukan pemeliharaan, update, dan optimalisasi agar performanya tetap maksimal.

Memahami proses kerja web development akan membantumu dalam membangun website yang berkualitas. 

Kalau kamu butuh website profesional yang dibuat oleh tim berpengalaman, kamu bisa mencoba Web Dev Service dari Boleh Dicoba Digital (BDD). Kami siap membantu membangun website yang sesuai dengan kebutuhan dan target bisnismu! 

Related posts