Pengolahan sampah plastik mengacu pada proses pemulihan limbah atau plastik bekas dan memproses ulang bahan menjadi produk yang fungsional dan bermanfaat. Kegiatan ini dikenal dengan proses daur ulang plastik. Tujuan daur ulang plastik adalah untuk mengurangi tingkat polusi plastik yang tinggi sekaligus mengurangi tekanan pada bahan baru untuk menghasilkan produk plastik baru. Pendekatan ini membantu melestarikan sumber daya dan mengalihkan plastik dari tempat pembuangan sampah atau tujuan yang tidak diinginkan seperti lautan.
Kebutuhan Daur Ulang Plastik
Plastik adalah bahan yang tahan lama, ringan, dan murah. Mereka dapat dengan mudah dicetak menjadi berbagai produk yang digunakan dalam banyak aplikasi. Setiap tahun, lebih dari 420 juta ton plastik diproduksi di seluruh dunia.1 Akibatnya, penggunaan kembali, pemulihan, dan daur ulang plastik menjadi sangat penting.
Plastik Apa yang Dapat Didaur Ulang?
Ada enam jenis plastik yang umum. Berikut adalah beberapa produk khas yang akan Anda temukan untuk setiap plastik:
- PS (Polystyrene) – Contoh: gelas minuman panas berbusa, sendok garpu plastik, wadah, dan yogurt.
- PP (Polypropylene) – Contoh: kotak makan siang, wadah makanan untuk dibawa pulang, wadah es krim.
- LDPE (Low-density polyethylene) – Contoh: tempat sampah dan kantong.
- PVC (Plasticised Polyvinyl chloride atau polyvinyl chloride) —Contoh: botol minuman bersoda, jus atau peras.
- HDPE (High-density polyethylene) – Contoh: wadah sampo atau botol susu.
- PET (Polyethylene terephthalate) – Contoh: jus buah dan botol minuman ringan.
Saat ini, hanya produk plastik PET, HDPE, dan PVC yang didaur ulang di bawah program daur ulang tepi jalan. PS, PP, dan LDPE biasanya tidak didaur ulang karena bahan plastik ini lebih sulit dan mahal untuk diproses. (1)
Beberapa Fakta Daur Ulang Plastik Cepat
- Saat ini, sekitar 50% plastik yang kami gunakan dibuang begitu saja
- Plastik menyumbang 12% dari total timbulan sampah global pada tahun 2016.
- Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai
- Plastik yang berakhir di lautan terurai menjadi potongan-potongan kecil dan setiap tahun sekitar 100.000 mamalia laut dan satu juta burung laut terbunuh oleh polusi ini.
Proses Daur Ulang Plastik
Proses daur ulang plastik yang paling sederhana melibatkan pengumpulan, penyortiran, penghancuran, pencucian, peleburan, dan pembuatan pelet. Proses tertentu yang sebenarnya bervariasi berdasarkan resin plastik atau jenis produk plastik. (1)
Sebagian besar fasilitas daur ulang plastik menggunakan proses dua langkah berikut:
- Langkah Pertama: Memilah plastik secara otomatis atau dengan sortir manual untuk memastikan semua kontaminan dikeluarkan dari aliran limbah plastik.
- Langkah Kedua: Mencairkan plastik langsung menjadi bentuk baru atau merobek-robek menjadi serpihan
Tantangan Industri Daur Ulang Plastik
Daur ulang plastik menghadapi banyak tantangan, mulai dari plastik campuran hingga residu yang sulit dihilangkan. Daur ulang aliran plastik campuran yang hemat biaya dan efisien mungkin merupakan tantangan terbesar yang dihadapi industri daur ulang. Para ahli percaya bahwa merancang kemasan plastik dan produk plastik lainnya dengan mempertimbangkan daur ulang dapat memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan ini.
Pemulihan dan daur ulang kemasan fleksibel pasca-konsumen merupakan masalah daur ulang. Sebagian besar fasilitas pemulihan material dan otoritas lokal tidak secara aktif mengumpulkannya karena kurangnya peralatan yang dapat memisahkannya dengan efisien dan mudah
Polusi plastik di lautan telah menjadi titik nyala baru-baru ini yang menjadi perhatian publik. Plastik laut diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat dalam dekade berikutnya, dan perhatian publik telah mendorong organisasi terkemuka di seluruh dunia untuk mengambil tindakan menuju pengelolaan sumber daya plastik yang lebih baik dan pencegahan polusi. (1)
Yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Sampah Plastik
Perlu diketahui bahwa sampah plastik sangat sulit untuk hancur. Dibutuhkan puluhan bahkan ratusan tahun agar terurai. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif agar keberadaan sampah plastik dapat ditangani dengan baik. Alternatif penanganannya antara lain dengan melakukan beberapa tahapan seperti di bawah berikut ini.
Reuse (Memanfaatkan ulang)
Menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan dahulu untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan bahan awal. Contohnya: memakai sampah plastik sebagai bahan baku kerajinan, ban bekas dikemas menjadi tempat duduk, dan sebagainya. (2)
Recycle (Mengolah kembali)
Memanfaatkan barang bekas dengan mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contoh: sampah organik diolah menjadi kompos.
Reduce (Mengurangi)
Merupakan semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah. Contoh: pergi belanja membawa keranjang/tas belanja dari rumah. (2)
Nah, bicara tentang pengolahan sampah plastik, AQUA yang merupakan merek warisan indonesia, selalu berupaya untuk membawa kebaikan bagi masyarakat dengan berinovasi dalam mempromosikan hidrasi sehat dan juga melestarikan alam kita serta melayani masyarakat melalui perlindungan sumber daya air, meminimalisir karbon emisi dan memelopori daur ulang kemasan.
Lewat upaya ini, AQUA meluncurkan komitmen #BijakBerplastik sebagai langkah untuk mengajak kamu semua lebih peduli terhadap lingkungan, salah satunya adalah dengan berencana untuk membuat seluruh kemasan kami 100% dapat didaur ulang, digunakan kembali, dan dapat terurai pada 2025 dan juga meningkatkan proporsi plastik daur ulang dalam botol kami dari 25% mengandung materi recycled menjadi 50% pada 2025.
Jadi, yuk terapkan lebih peduli terhadap lingkungan dengan memberikan perhatian kepada permasalahan seputar pengolahan sampah plastik, untuk ciptakan bumi yang lebih baik
Source:
- https://www.thebalancesmb.com/an-overview-of-plastic-recycling-4018761
- https://theconversation.com/the-first-step-in-managing-plastic-waste-is-measuring-it-heres-how-we-did-it-for-one-caribbean-country-125547